Bagaimana Cara Menghasilkan Benih Lele Berkualitas Dengan Cara Yang Benar


Dalam budidaya lele pemilihan bibit adalah langkah awal yang harus dilalui oleh petani lele,jika dalam pemilihan bibit sudah salah maka  kita akan merugi,terkadang kita masih ragu dalam memilih bibit apakah bibit yang akan kita beli ini benar benar berkualitas,lalu terinspirasi bagaimana kalau kita membuat sendiri ? silahkan simak artikel tentang bagaimana cara menghasilkan benih lele yang berkualitas dengan cara yang benar.

Faktor –faktor yang berpengaruh dalam budidaya lele yaitu indukan,sedangkan langkah pertama kita harus bisa membedakan mana induk jantan dan mana yang induk betina,adapun ciri-ciri spesifik sebagai berikut :

Induk Jantan  memiliki ciri ciri tubuh lebih panjang dari pada induk betina,Bagian perut cenderung ramping,Alat  kelamin agak menonjol dan memanjang kearah anus,berada diluar  tubuh.

Induk betina memiliki ciri ciri tubuh lele betina lebih pendek dan membulat,Gerakan badanya cenderung lambat,Alamat kelaminya memiliki dua buah lubang yang membulat. keterangan seperti gambar dibawah ini :
Indukan Unggul, indukan untuk produksi  benih perlu diseleksi,keduanya tidak berasal dari satu keturunan yang sama, denagn tujuan menghindari  hasil benih yang cacat atau kualitas yang menurun,indukan memiliki kriteria yang baik untuk kategori morfologi,fekunditas,daya tetas telur dan tingkat pertumbuhanya

Dalam membuat indukan lele ada sebutan yang dinamakan pematangan gonad,apakah gonad itu? Gonad adalah kelenjar kelamin.proses pematangan gonad dilakukan dikolam seluas 50 s/d 200 m2 dengan kepadatan 2-4 kg/m2.pemberian pakan berupa pelet dilakukan 3% dari bobot ikan,dalam hal ini,diperlukan juga seleksi induk dengan tujuan untuk mengetahui kematangan induk yang akan dipijahkan. Indukan yang dicari memiliki bentuk badan yang simetris,bila diletakkan tampak tidak bengkok,ukuran berseragam,tidak luka dan gerakan cenderung lincah .

Indukan betina yang sudah siap dipijahkan memiliki tanda tanda :

Bagian perut lebih buncit,bila dipijat kearah lubang kelamin akan keluar cairan kuning (ovum )

Alat kelaminya berwarna kemerahan.

Gerakanya cenderung lambat

Indukan jantan yang sudah siap dipijahkan memiliki tanda tanda :

Bagian tubuh dan alat kelaminya kemerahan

Bila bagaian perut dipijat kearah  kelaminya akan keluar cairan putih (sperma )

Gerakan cenderung lincah dan terlihat kedua induk berpasangan

Pada lele sangkuriang, induk betina yang siap reproduksi umur minimal dipijahkan 1 tahun berat 0,7 - 1,0 kg dengan panjang standar 25 - 30 cm. Syarat untuk induk janta n meliputi usia minimal dipijahkan 1 tahun ,berat 0,5 -0,75 kg dengan panjang standar 30 - 35 cm 


PEMBEROKAN


Proses pemeliharan induk lele matang Gonad pada bak karantina selama 1 sampai 2 hari .tujuanya untuk mengurangi lemak dalam gonad ,kandungan lemak yang berlebih akan menghambat proses ovulasi akibatnya jumlah telur yang diproduksi tidak optimal,proses ini dilakukan dalam bak seluas 4 sampai 6 m2 dengan tinggi 1 meter setelah pemberokan selesai pematangan gonad diperiksa kembali

PEMIJAHAN


Lele yang telah diberokan dan matang gonad,selanjutnya disuntik dengan larutan hipofisa ikan mas atau hormon perangsang. Penyuntikan ini bertujuan untuk memastikan agar induk dapat memijah pada waktu yang diinginkan. Dosis penyutikan dengan larutan hipofisa ikan mas ; dosis 2 kg ikan mas/kg induk. Sementara induk jantan dengan ½ dosis saja. Penyuntikan Ovaprim (hormon perangsang ) dengan dosis 0,3 ml /kg berat induk.Penyuntikan dilakukan pada bagian punggung ikan.


PEMIJAHAN ALAMI 
http://lele-55panen.blogspot.com/2014/11/bagaimana-cara-menghasilkan-benih-lele.html

Pemijahan alami dilakukan pada bak yang telah diberi juk,induk jantan dan betina yang telah disuntik,disatukan dalam kolam tersebut dan dibiarkan mijah secara alami.Perbandingan jumlah induk jantan dan betina yang dipijahkan 1:1


PEMIJAHAN BUATAN
http://lele-55panen.blogspot.com/2014/11/bagaimana-cara-menghasilkan-benih-lele.html

Pemijahan buatan dilakukan 8-10 jam setelah penyuntikan,langkah pemijahan buatan sebagai berikut

  1. Menyiapkan sperma dari induk jantan ambil kantong sperma dari induk jantan dengan membedah bagian perut,potong kantong spermanya dan keluarkan cairan sperma ditampung dalam wadah yang bersyang sudah diisi NaCl dengan perbandingan 1:2 bila masih pekat tambahkan NaCl sampai larutan berwarna putih susu
  2. Mengeluarkan telur dari induk betina, pijit bagian perut induk betina kearah lubang kelamin sampai semua telurnya keluar.tampaung dalam wadah yang bersih dan kering.
  3. Selanjutkan tambahkan larutan sperma dan aduk secara merata, agar lebih rata bisa ditambahkan NaCl
  4. Tambahkan air bersih dan aduk merata bertujuan agar terjadi pembuahan
  5. Cuci telur hasil pembuahan dari darah dan kotoran lain dan benar benar bersih,atau lakuka 2-3 kali pencucian.
  6. Telur yang sudah bersih siap dimasukan dalam hapa penetasan.Hapa atau kakaban berfungsi sebagai tempat menempelnya telur hasil pembuahan agar telur mudah menetas.Telur yang disebar biasanya akan menumpuk didasar bak atau melayang layang dipermukaan  akibatnya telur yang menetas hasilnya kurang maksimal

Hapa dipasang dalam bak berukuran 2 m x 1 m x0,4 m, bak diisi air setinggi 30cm. Telur diambil dengan bulu ayam lalu disebar dipermukaan hapa secara merata. Telur akan menetas paada 2-3 hari, biarkan larvanya 4-5 hari atau sampai berwarna hitam

Serangkaian budidaya  lele yang dihasilkan dengan cara cara diatas tentu lebih bagus dari pada membeli ditempat yang tidak bisa dipertanggung jawabkan,jika sudah mengetahui langkah langkahnya ,silahkan praktekan dan dapatkan bibit berkualitas / atau bibit lele unggul.